Sudah tak
aneh lagi jika berbagai macam permasalahan banyak mendera kota-kota
besar. Pemerintah dituntut sigap dan cepat dalam menanggapi dan mengatasi
berbagai macam masalah di perkotaan. Mulai dari masalah sosial sampai ekonomi menjadi
hal yang lumrah ditemukan di perkotaan.
Salah satunya Kota Bandung yang
memiliki beragam masalah. Diantaranya kemacetan, kemiskinan, sampah dan banjir
yang menjadi masalah pokok di Kota Bandung. Untuk mengatasi masalah – masalah
diatas Pemkot Bandung bersama Wali Kota Bandung berupaya membuat terobosan
terbaru untuk memantau dan mengatasinya yaitu dengan membangun (ruang) pusat
kendali kota yang dinamai Bandung Command Center.
Bandung Command Center merupakan ruang pusat kendali kota di Kota
Bandung.Semua yang terjadi di Kota Bandung bisa dipantau dari sini. Sebenarnya
hal serupa juga sudah diterapkan di Kota Surabaya. Namun untuk
kecanggihan, Bandung Command Center masih menjadi pusat kendali kota tercanggih di Indonesia. Berbagai macam
masalah bisa dipantau dari ruangan ini.Seperti banjir, kemacetan, data penduduk,dan
kebakaran.
Bandung Command Center diresmikan
pada Januari 2015. Pembangunan BCC ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar 27
milyar rupiah. Namun biaya yang besar itu dibayar dengan kualitas dan
kecanggihan berbagai perangkat yang ada di dalamnya.Lokasi BCC berada di Jalan
Wastukencana tepatnya di Kompleks Balai Kota Bandung. Bahkan yang mendesain
langsung BCC ini adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Jika anda pernah menyaksikan fim
Star Trek, anda pasti pernah melihat isi dan bentuk ruangannya yang
canggih. Mungkin seperti itulah gambaran Bandung Command Center, yang
terinspirasi dari film Star Trek. Ruangan ini memiliki 24 layar monitor
masing-masing 40 inchi.BCC juga dilengkapi berbagai software penunjang.Seperti
software data cuaca,peta dan titik kemacetan.
Dari BCC juga dapat dipantau
pergerakan dan lokasi kendaraan-kendaran pemerintah. Diantaranya Bus
Sekolah, ambulans dan Bus Damri yang sudah dipasang GPS masing-masing
kendaraannya. Dengan ini bisa meminimalisir penyalahgunaan kendaraan operasional. Selain itu
kicauan warga Kota Bandung di media sosial yang berhubungan dengan keluhan bisa
difilter disini. Jadi keluhan warga bisa ditangani dengan cepat.
Untuk petugas (operator) yang
bertugas,semuanya berjumlah 15 orang. Perekrutan petugas dilakukan melalui
kemampuan tes IT dan bahasa Inggris.Dengan syarat minimal D3 Teknologi IPK
minimal 3. Setelah itu ada juga pelatihan menggunakan Bandung Command Center.Ada
juga yang berasal dari petugas instansi terkait (ahi IT).Selain itu Bandung
Command Center juga dibangun sebagai cikal bakal Bandung Smart City. Bandung
Command Center juga bekerja sama dengan dinas emadam kebakaran,kepolisian dan beberapa
pihak lainnya yang terkait.Sebagai contoh jika anda ada kebakaran di Jalan
Antapani, akan terpantu dari ruangan ini,kemudian
operator BCC langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Sementara itu jumlah software yang
dibuat sekitar 1000 software. Pada saat ini diperkirakan sudah ada sekitar 300-an software
dari rencananya sudah 1000 software. Untuk pembuatan software sendiri Pemkot
Bandung bekerja sama dengan ITB. Sebab untuk mewujudkan Bandung Smart City
dibutuhkan 1000 software.
Dari sini juga dapat dipantau
pergerakan harga komoditi utama seperti
sembako di Kota Bandung. Rencananya aplikasi pemantau harga sembako ini akan
dikomersialkan Pemkot Bandung agar warga Kota Bandung dapat memantaunya. Jadi
warga bisa memantaunya dari gadgetnya masing-masing.
Bandung Command Center yang saat ini
beroperasi dinamakan Bandung Command Center 1.0.Selanjutnya di akhir 2015 menjadi
2.0 dan pada 2016 akan disempurnakan menjadi Bandung Command Center 3.0. Memang
butuh waktu yang lama untuk mengembangkannya,karena ketersediaan dana. Jadi
dibuat bertahap.
Kondisi lalu lintas juga bisa dipantau
juga dari sini melalui CCTV yang terpasang di berbagai sudut jalan protokol di
Kota Bandung. Dari 1000 CCTV yang ditargetkan baru sekitar 80-100 CCTV yang
tersedia. Selain itu juga dari sini juga pihak terkait juga bisa langsung
memberi teguran kepada pengguna jalan yang melanggar melalui suara yang akan
keluar di speaker yang berada di perempatan.
Misalnya terlihat dari CCTV seorang
pengendara motor berhenti di zebra cross, perempatan, petugas bisa langsung
mengatakan “mundur mundur,berhenti di RHK” dari sini dan akan terdengar dari
speaker di perempatan tersebut. Tak hanya itu nantinya akan dipasang juga CCTV
di seluruh taman dan pusat keramaian di Kota Bandung.
Bahkan sampai saat ini sistem
Bandung Command Center mulai dilirik oleh berbagai daerah di Indonesia
diantaranya Tasikmalaya dan Karanganyar. Memang, dengan memiliki command center
di suatu kota/daerah akan lebih memudahkan menyelesaikan masalah
perkotaan. Namun dibutuhkan juga biaya yang tidak sedikit. Adapun fungsi utama
Bandung Command Center sebagai berikut.
1.Menyempurnakan
pelayanan publik.
2.Mempermudah
pelayanan kedalam yaitu untuk bertindak cepat dalam mengambil
keputusan .
Ditargetkan sebanyak 150 pelayanan masyarakat bisa dilakukan
secara online dan realtime pada 2015 ini. Seperti pelayanan pembuatan
KTP, memantau kondisi lalu lintas yaitu
kemacetan, banjir,akte kelahiran dan mengecek/memeriksa perizinan. Diharapkan
dengan adanya Bandung Commmand Center dapat mereformasi birokrasi yang tadinya
harus bertatap muka dengan warga menjadi melalui media sosial dan hanya melalui
layar.
Diharapkan Bandung Command Center menjadi contoh bagi seluruh wilayah di indonesia dalam hal mengelola daerah melalui satu sentuhan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta mengikuti kemajuan zaman sehingga dapat membangun birokrasi menjadi lebih baik.
Kritik & saran bisa dikirimkan via email : muhfauzanp@gmail.com
Keren artikelnya. Banyak keterangan yg ga sy temukan di artikel2 lain. By the way, kalau sekarang perkembangannya gimana Kang? Ada artikel ttg BCC yg 2016 ga? Pengen tau perkembangan terakhir, cuma susah cari yg update.
BalasHapusTerima kasih banyak.
Hatur nuhun kang, kalau untuk sekarang BCC sudah beroperasi penuh, CCTV di jalan-jalan protokol juga sudah hampir semuanya terkoneksi ke BCC. Saya usahakan saya update lagi kang
Hapus