Visit Bandung

31 Oktober 2020

Menelusuri The Hallway Space, Tempat Nongkrong Keren Tersembunyi di Bandung

Pintu Masuk The Hallway Space Bandung

BANDUNG--- Petang itu di hari jum’ at tepat pada masa libur panjang Maulid Nabi Muhammad Saw. saya berangkat menuju suatu tempat. Semenjak keluar dari rumah, langit yang mendung menemani perjalanan saya di hari ini. Saya pun berjalan sekitar 150 meter menuju jalan raya untuk menggunakan bus kota. Jalanan tampak penuh sesak kendaraan. Ya, mungkin karena ini waktunya panjang. Orang-orang bepergian untuk berwisata atau mengunjungi sanak famili. Menghilangkan penat dari suasana pandemi Covid-19. Hampir 8 bulan wabah ini melanda dunia. Hingga saat ini belum juga hilang. Wajar saja jika orang-orang jenuh.

Saya pun duduk di halte sambal menunggu kedatangan bis kota. Untung saja saya tak harus menunggu lama bus kota tersebut. Mungkin hanya sekitar 3 menit untuk menunggunya. Saya pun menurunkan tangan saya ke arah jalan, sebagai kode memberhentikan bus. Bus pun perlahan berhenti, sang kondektur menunggu di pintu masuk bus.

Seperti biasa, saat memasuki bus, para penumpang duduk dengan menjaga jarak dan menggunakan masker di masa normal baru ini. Mereka sibuk dengan dengan dirinya masing-masing. Tak terlihat para penumpang bercengkerama. Beberapa sibuk dengan gawai mereka. Ada juga seorang bapak paruh baya yang memerhatikan jalanan. Ya, begitulah mungkin individu di metropolitan. Cenderung lebih individualis. Apalagi di masa pandemi seperi saat ini, kontak sosial semakin minim.

Bus saya yang tumpangi berjalan perlahan melewati kemacetan. Sesekali sang sopir menginjak pedal rem. Si kondektur pun mulai menghampir para penumpang, menagih ongkos bus. Sekitar 15 menit berada dalam kemacetan, akhirnya bus pun dapat melaju normal kembali. Memacu kecepatannya hingga 40 km/ jam. Hujan rintik kecil pun mulai turun. Beruntungnya tak berlangsung lama. Setelah menempuh perjalanan sekitar 25 menit, saya pun tiba di tempat tujuan. Turun dari bus tepat di seberang salah satu pasar yang cukup legendaris di kota berjuluk Paris Van Java ini.

Suasana jalanan sangat ramai. Toko-toko pun masih buka, beberapa diterangi lampu teras. Saya pun menyeberang menuju pasar itu. Pasar ini berada dekat Gedung Kesenian Sunda. Bagi kalian orang Bandung pasti mengetahuinya. Ya, benar Pasar Kosambi. Sebuah pasar tradisional yang letaknya di tengah kota dan pusat perekonomian kota ini.

Tampak kusam warna cat bangunan pasar setinggi 6 lantai ini. Saya pun menyusuri pelataran parkir menuju pintu masuk pasar. Menaiki belasan anak tangga menuju lantai 2. Memasuki lantai 2, tampak kios-kios kosong ditutup rolling door. Suasana gelap dengan sedikit cahaya menemani saya menelusuri lorong-lorong di lantai 2 ini. Udara pun cukup pengap. Genangan kecil air tampak di beberapa sudut.  

Tak sampai semenit, saya tiba di suatu tempat ujung lantai 2 ini. Suasana di sini ramai dengan anak muda. Mereka nampak bercengkerama dan mengobrol santai di bangku-bangku layaknya kafe. Di sini saya dapat melihat kios-kios yang penjualnya memang anak muda semua. Saya pun mengelilingi tempat ini. Mereka menjual macam-macam produk. Mulai dari makanan, minuman, produk fesyen seperti kaos distro, celana, sepatu maupun tas. Setelah beberapa menit menelusuri tempat ini, saya pun mendatangi salah satu kios minuman. Mereka menjual minuman seperti kopi, susu, teh juga cokelat. Saya pun memesan satu gelas cokelat dingin dengan rasa rekomendasi mereka. Harganya cukup terjangkau, Rp 20 ribu. Kemudian saya mencari tempat duduk.

Sambil menunggu pesanan cokelat dingin, saya memerhatikan sekeliling tempat saya duduk. Sesekali mengambil gambar dengan kamera ponsel. Memang benar, ini tempat nongkrong anak muda Bandung yang lokasinya tersembunyi. Namanya The Hallway Space Bandung. Sudah ada sejak pertengahan 2020 dan baru saja diresmikan Walikota Bandung, Oded Muhamad Danial di awal bulan oktober ini. Tak lama pesanan saya selesai. Saya pun langsung ke kios tadi setelah mendengar pemberitahuan dari alarm sejenis remot yang mereka berikan kepada saya. Cokelat dingin cukup membuat tenggorokan dan lidah lega. Sambil menyedot cokelat dingin, saya melihat tempat ini semakin ramai menjelang malam.



    

“Gua kan bilang ke nyokap, kalau gua mau main. Terus kata nyokap nanti ditransfer uangnya,” kata seorang anak muda sambil tertawa kecil yang sedang mengobrol santai dengan dua orang temannya yang duduk di sebelah saya.

Begitulah mungkin gambaran anak muda metropolitan. Nongkrong sambil ngopi bersama teman-temannya di tempat nongkrong anti-mainstream. Selepas menghabiskan cokelat dingin, saya pun kembali beranjak dari tempat duduk. Mengelilingi kembali beberapa sudut tempat nongkrong yang cukup keren ini.

Mungkin ada sekitar 20-an kios yang menjual makanan dan minuman. Sekitar 40-an kios yang menjual berbagai produk fesyen, hobi, produk hasil karya anak muda lainnya. Untuk produk hobi ada kios mainan mobil RC (remote control), kios bengkel sepeda, dan kios aksesoris motor. Ada yang menarik perhatian saya di sini, di salah satu sudut tempat ini terdapat lintasan mainan mobil remote control. Bagi kalian yang sudah menikah dan memiliki ank kecil mungkin bisa mengajaknya ke sini.  

Makanan dan minuman yang dijajakan kios-kios di sini pun beragam. Mulai dari nasi goreng, soto, mie, ramen Jepang hingga burger dan hotdog serta menu lainnya. Tentunya dengan harga yang  beragam dan terjangkau anak muda. Tak hanya dijadikan tempat nongkrong, The Hallway Space juga menjadi tempat berkumpul bermacam komunitas yang didominasi anak muda. Tempat nongkrong yang tersembunyi di dalam pasar legendaris di Kota Bandung ini pun dihadirkan sebagai pusat maupun ruang kolaborasi dan kreativitas anak muda Bandung. Apalagi kota kembang ini telah dikenal sebagai kota kreatif di Indonesia dan Asia.

The Hallway Space pun dilengkapi dengan toilet dan mushola. Protokol kesehatan pun diterapkan seperti cairan  pencuci tangan (handsanitizer) di pintu masuk. Bagi kalian yang ingin berkunjung ke sini sangat mudah. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bandung, Aksesnya pun sangat mudah dicapai karena berada di jalan protokol Kota Bandung yang dilintasi transportasi umum.

Bagi kalian yang datang dari arah timur, bisa menggunakan bis kota Damri dengan rute Cicaheum-Leuwipanjang, Cicaheum-Cibeureum, dan Cibiru-Kebon Kalapa. Kemudian Trans Metro Bandung koridor 2 dengan rute Cicaheum-Cibeureum. Kalian juga bisa menggunakan angkot Antapani-Ciroyom dan turun di Perempatan Gudang Utara (Ruko Segitiga Emas) dan berjalan kaki kurang lebih 500 meter menuju Pasar Kosambi. Dari arah selatan dan barat dapat menggunakan angkot rute St. Hall-Gedebage dan Trans Metro Bandung koridor 5 dengan Rute Antapani-St. Hall. Bagi kalian yang menggunakan kereta, bisa turun di Stasiun Cikudapateuh dan kalian tinggal berjalan kaki sekitar 300 meter. The Hallway Space buka mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB.

Cukup mudah kan menuju tempat nongkrong tersembunyi di dalam pasar di Kota Bandung ini?. Selamat nongkrong dan jangan lupa jagalah kebersihan!

 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar